Kuperindah Bacaan Al-Quran Dengan Tajwid

https://pendidikanagamaislamdanbp.blogspot.com/
Kuperindah Bacaan Al-Quran Dengan Tajwid
Kuperindah Bacaan Al-Quran Dengan Tajwid - Hukum Bacaan Mad ‘Iwadh, Mad Layyin dan Mad ‘Aridh Lissukun

Membaca al-Quran dengan benar dan fasih menjadi kewajiban bagi setiap umat Islam. Tahukah kalian, panjang atau pendeknya bacaan dalam membaca al-Quran dapat mempengaruhi arti/ makna ayat-ayat al-Quran? Oleh karena itu, dalam membaca al-Quran kalian harus berhati-hati agar tidak terjadi kesalahan bacaan. Membaca al-Quran dengan benar juga akan menambah kesempurnaan kalian dalam beribadah kepada Allah Swt. Dan untuk bisa membaca al-Quran dengan benar, kalian harus memahami ilmu tajwid. Maka, berikut ini kita akan mempelajari materi hukum bacaan mad; mad ‘Iwadh, mad Layyin, dan ‘aridh lis-sukun.

1. Mad ‘Iwadh
Secara bahasa mad artinya panjang, dan ‘Iwadh berarti pengganti. Sedangkan menurut istilah, mad ‘Iwadh yaitu mad yang terjadi apabila ada fathatain yang berada di akhir ayat atau tanda waqaf. Bacaan mad di sini menggantikan bunyi fathatain. Cara membacanya dipanjangkan dua harakat atau satu alif. Contoh hukum bacaan mad ‘Iwadh terdapat pada surah al-Kahfi [18] ayat 110.

Juga terdapat pada surah an-Nashr [110] ayat 3.
https://pendidikanagamaislamdanbp.blogspot.com/
Khusus fathatain yang berada pada huruf ta marbutah tidak di baca mad karena huruf tersebut jika diwaqafkan berubah bunyi menjadi huruf ha.
Contoh ini terdapat pada surah Ali Imran [3] ayat 8. Perhatikan contoh berikut ini.
https://pendidikanagamaislamdanbp.blogspot.com/
2. Mad Layyin
Menurut bahasa mad berarti panjang, dan Layyin artinya lunak. Sedangkan menurut istilah mad Layyin adalah mad yang terjadi apabila ada wau sukun atau ya sukun yang didahului huruf berharakat fathah dan setelahnya berupa huruf hidup yang dibaca waqaf. Cara membacanya boleh dipanjangkan sebanyak dua, empat, atau enam harakat. Contoh mad Layyin terdapat pada surah Quraisy [106] ayat 1-2, surah Ali ‘Imran [3] ayat 26.
https://pendidikanagamaislamdanbp.blogspot.com/


3. Mad ’aridh Lissukun
Secara bahasa, mad artinya panjang, ‘aridh berarti baru/ tiba-tiba ada dan sukun artinya mati. Menurut istilah, mad yang terjadi apabila ada huruf mad (wau, alif, atau ya) yang berada di akhir ayat atau tanda waqaf. Cara membaca mad ‘aridh lissukun ada tiga macam: boleh dibaca dua harakat (qashr), empat harakat (tawassuth), atau enam harakat (thul).

Tetapi yang paling utama dibaca dengan panjang bacaan enam harakat. Contoh bacaan mad ‘aridh lissukun terdapat pada surah al-Ma’un [107] ayat 1; surah Yasin [36] ayat 9; azZumar [39] ayat 20.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Multiplex pai bawah